Minggu, 27 Maret 2011

Pengertian Resesi, Resesi Timbangan buku dan Timbangan pustaka

Secara singkat, Resensi adalah pertimbangan, pembicaraan atau ulasan sebuah buku (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Resensi berasal dari bahasa Belanda, recensie. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan review. Kata tersebut sendiri berasal dari kata Latin ‘revidere’ dan ‘resence’, artinya melihat kembali, menimbang atau menilai. Di negeri kita, resensi sering diistilahkan dengan timbangan, tinjauan, atau bedah buku, dll. Sedangkan menurut Webster Collegate Dictionary (1995), review adalah “a critical evaluation of a book” Karena pada hakikatnya resensi haruslah menjelaskan apa adanya suatu buku; baik kelebihan ataupun kekurangannya. Jadi resensi bukanlah tulisan yang menjual buku. Tidak ada pesan sponsor bagi resensi buku; karena itu resensi yang baik hanya mengungkafkan apa yang dibaca oleh presensi secara kritis. Tujuan resensi adalah menyampaikan kepada para pembaca apakah sebuah buku atau hasil karya itu patut mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak.

Timbangan Buku adalah berita yang memberikan penilaian suatu buku yang baru diterbitkan. Penilain apakah buku baru itu baik atau tidak untuk dibaca. Resentator/Penulis resensi dalam memberikan pertimbangannya pada sebuah buku yang baru diterbitkan harus memberikan ulasan-ulasan yang objektif mengenai hal-hal berikut :
• Jenis buku
Jenis/bentuk buku itu apakah roman, novel, biografi, atau yang lain. Selain itu seorang resentator menyebutkan juga buku termasuk buku fiksi atau nonfiksi.
• Keaslian ide
Buku itu apakah benar-benar merupakan karya asli dari pengarangnya atau merupakan jiplakan dari buku lain yang pernah terbit.
• Bentuk
Bagaimana mengenai bentuk atau format dari buku itu. Apakah bentuknya, kertas, ilustrasi cover, jenis huruf yang dipakai, dan sebagainya.
• Isi dan Bahasa
Dilihat dari segi isi, resentator perlu memperhatikan unsur-unsur intrinsiknya, yaitu tentang tema, alur, perwatakan, sudut pandang dan sebagainya. Bahasa dalam buku itu dapat ditinjau dari segi sruktur kalimat, gaya bahasa/style, ungkapan dan lain-lain. Apakah bahasa yang digunakan memakai bahasa sehari-hari yang segar tidak menjemukan, mudah dimengerti oleh pembaca, dan sebagainya. Mudah dipahami atau sukar diterima pembaca. Pengujian materi mendapat perhatian juga dari resentator.
• Simpulan
Akhirnya seorang penulis resensi harus dapat menyimpulkan, apakah buku itu baik dan perlu dibaca atau tidak.
- menulis data buku yang dibaca,
- menulis ikhtisar isi buku,
- mendaftar butir-butir yang merupakan kelebihan dan kekurangan buku,
- menuliskan pendapat pribadi sebagai tanggapan atau isi buku, dan
- memadukan ikhtisar dan tanggapan pribadi ke dalam tulisan yang utuh.

Timbangan pustaka adalah menimbang atau menilai hasil-hasil penelitian yang telah Klasifikasi pembuatan resensi buku ilmiah yaitu ringkasan, deskripsi, kritik, Perbedaan karangan ragam standart dan non standart.

Sumber :
* yahoo! answers
* google.com

Resensi Film " GHOST RIDER "


Judul Film : GHOST RIDER (2007)
Genre : Action / Fantasy.
Sutradara : Mark Steven Johnson.
Skenario : Mark Steven Johnson.
Produksi : Columbia Pictures.
Pemain : Nicholas Cage, Eva Mendez, Wes Bentley, Peter Fonda, Brett Cullen.
Durasi : 110 min.
Rilis di Indonesia : 14 Februari 2007.

Sinopsis :
'Ghost Rider' adalah kisah yang diangkat dari komik Marvel. 'Ghost Rider'dengan tokoh Johnny Blaze pertama kali terbit pada Agustus 1972. Setelah Johnny Blaze, ada 'Ghost Rider' kedua yaitu Daniel Ketch. Pihak penerbit Marvel sendiri sudah mengumumkan, kalau mereka berencana, akan merilis film 'Ghost Rider 2'.

Johnny Blaze [Nicholas Cage], seorang pengendara sepeda motor akrobatik, ia menjual jiwanya pada setan demi menyelamatkan orang yang dicintainya. Johnny yang setelah menjual jiwanya meraih ketenaran. Ia pun baru tersadar, kalau ia telah dikutuk menjadi Setan Pengendara Motor (Ghost Rider). Sejak kecil, Johnny memang akrab dengan dunia akrobatik sepeda motor.

Tak mengherankan tentunya, sebab sang ayah Barton Blaze [Brett Cullen] lebih dulu menggeluti profesi tersebut. Selama bertahun-tahun Barton Blaze, menjadi pemain akrobatik sepeda motor di sebuah sirkus. Johnny yang tampaknya tak terlalu suka dengan pekerjaan pemain akrobatik, suatu hari ingin kabur dari sang ayah. Johnny lalu mengajak kekasihnya, Roxanne [Eva Mendez] untuk pergi meninggalkan orangtuanya.

Tepatnya, di malam sebelum ia kabur dari rumah, Johnny mengetahui kalau ayahnya ternyata sekarat akibat kanker ganas. Melihat keadaan sang ayah, membuat Johnny bimbang. Ia pun pergi ke sirkus dan berusaha berpikir keras. Di tengah kebimbangannya itulah, muncul Mephistopheles [Peter Fonda], setan yang tengah memburu orang-orang untuk dijadikan Ghost Rider.

Mephistopheles menawarkan Johnny sebuah kesepakatan. Ia bisa membuat ayahnya sembuh, asal Johnny menjadi pengikutnya. Johnny yang sebenarnya sangat menyayangi ayahnya, akhirnya menuruti Mephistopheles. Keesokan harinya, Barton Blaze memang benar-benar sembuh. Ia pun kembali beraksi bak pejantan tangguh.

Sampai suatu saat yang tak terduga, terjadi sebuah kecelakaan yang merenggut nyawa sang ayah. Peristiwa kecelakaan terjadi, sebagai akibat ulah Mephistopheles. Johnny yang mengetahui hal ini, lantas menaruh rasa dendam. Ia ingin membalas perbuatan Mephistopheles pada suatu hari kelak.

Bertahun-tahun berlalu, Johnny kini sudah menjadi pemain akrobatik ternama. Dengan sepeda motornya, ia kerap melakukan berbagai atraksi yang bisa merenggut nyawanya sendiri, seperti meloncati puluhan mobil dan helikopter. Kenapa Johnny selalu berhasil melakukan atraksi tersebut? Tak lain hal itu, karena perbuatan Mephistopheles.

Setelah menghilang selama bertahun-tahun, Mephistopheles kembali dalam kehidupan Johnny. Kali ini, ia pun menagih janji atas kesepakatan yang telah dibuat Johnny lewat surat perjanjiannya. Johnny harus menjadi Ghost Rider dan membantunya menangkap Blackheart [Wes Bentley]. Blackheart adalah putra Mephistopheles. Ia adalah penghuni neraka dan berencana ingin mengambil-alih kedudukan ayahnya, lalu menciptakan neraka baru yang lebih mengerikan.

Berhasilkah Johnny? Ya, seperti kisah-kisah heroik pada umumnya. Johnny yang kerap berubah menjadi pengendara sepeda motor berapi yang berwujud tengkorak di malam hari ini, sukses mengembalikan Blackheart ke alamnya. Dan, ia berhasil menuntaskan dendamnya terhadap Mephistopheles, yang dianggap bertanggung jawab atas kematian ayahnya.

Bagi para penggemar film-film yang diangkat dari komik Marvel, seperti 'Spiderman', ‘DareDevil’, ‘Electra’, 'X-Men' dan 'Fantastic Four', rasanya wajib menonton 'Ghost Rider'. Rangkaian spesial efek dalam film ini, cukup oke juga. Motor Johnny Blaze, tatkala berubah menjadi Ghost Rider terlihat keren, dengan api yang menyala-nyala di sekeliling motornya.

Sumber : http://www.kabarindonesia.com
 
Copyright 2009 AZAR BLOG. Powered by Blogger
Blogger Templates created by Deluxe Templates
Wordpress by Wpthemescreator